Sabtu, 31 Mei 2025 09:05

Viral Dedi Mulyadi Marah-marah ke Suporter Persikas Subang, Tuai Sorotan Netizen

Dedi Mulyadi marah-marah ke suporter Persikas Subang. (Foto: Instagram @mood.jakarta)
Dedi Mulyadi marah-marah ke suporter Persikas Subang. (Foto: Instagram @mood.jakarta)

ABATANEWS, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menjadi sorotan publik. Viral di media sosial video kemarahan Dedi kepada suporter sepakbola Persikas di acara sosial yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu (28/5/2025).

Suasana yang semula tenang mendadak berubah menjadi tegang saat sekelompok pemuda tiba-tiba meneriakkan nama klub sepakbola Persikas di tengah forum yang seharusnya menjadi ruang dialog antara Dedi dan masyarakat.

Sekelompok pemuda itu juga membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas” dan melayangkan protes terkait rencana penjualan Persikas. Diketahui, Persikas rencananya akan diakuisisi oleh Pemerintah Sumatera Selatan dan berganti nama menjadi Sumsel United.

Baca Juga : Viral WN AS Disebut Kehilangan Uang USD 5000 di Bea Cukai Soetta, Begini Faktanya

Hal itu yang membuat para suporter Persikas melakukan aksi protes tersebut dalam acara yang dihadiri Dedi. Melihat hal itu, Dedi memberikan reaksi tegas dengan mengatakan bahwa aksi protes tersebut tidak pada tempatnya.

“Berhenti kamu! Ini bukan forum Persikas, ini forum saya. Siapa kamu? Turunkan spanduknya, turunkan,” ujar Dedi Mulyadi dengan suara lantang dan tegas.

“Jangan sok jago disini kamu! Enggak mikir kamu! Ini bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat,” tambah Dedi.

Baca Juga : Detik-detik Mobil Bak Terbuka Ditumpangi Ibu-ibu Alami Kecelakaan di Gowa

Warga yang hadir di acara tersebut memberikan dukungan kepada Dedi dan langsung menyoraki aksi protes yang dilakukan suporter Persikas. Menanggapi videonya yang viral tersebut, Dedi pun buka suara.

Dedi menjelaskan bahwa kemarahannya itu bukan tanpa sebab. Saat itu, dia sedang berbicara dengan seorang ibu yang memiliki empat anak dan hidup dalam kesulitan. Dia membiayai anak-anaknya hanya dengan memungut botol bekas.

Kisah ibu tersebut semakin memilukan karena terungkap bahwa suaminya sudah menikah lagi dengan orang lain. Namun di tengah cerita dari ibu tersebut, teriakan yel-yel terkait nasib Persikas langsung mengubah suasana.

Baca Juga : Acara Perpisahan SD di Tulungagung Tuai Sorotan, Murid Joget dan Sawer Biduan di Ruang Kelas

Aksi protes itu dinilai sebagai sikap yang tidak beradab karena menempatkan sebuah masalah tidak pada tempatnya. Meski menyadari sikapnya dianggap emosional, Dedi mengaku tidak penting karena baginya yang utama adalah rakyat.

“Kemarahan saya akan di-framing jadi pemimpin yang emosional dan dibawa ke mana-mana. Bagi saya, itu tidak penting. Silakan saja tetapi mendidik rakyat bagi saya jauh lebih penting dari sekedar popularitas dan elektabilitas,” pungkas Dedi.

Alhasil, video KDM marah-marah saat menyaksikan aksi protes suporter Persikas menarik perhatian netizen yang memberikan komentar beragam.

Baca Juga : Viral Guru Tendang Kepala Siswa SMP di Demak, Tuai Kecaman Netizen

“Memang mengganggu sih. Soalnya lagi terharu lihat keluarga yang dibantu oleh KDM. Tetapi suasananya dirusak oleh oknum membuat suasana memanas,” tulis akun @rad***.

“Ya wajar aja marah, forumnya apa malah bahas apa,” tulis akun @yus***.

“Beda forum, harusnya suporter menemui pemilik club atau manajemen, dijual boleh tapi jangan pindah daerah gitu,” tulis akun @nue***.

Baca Juga : Pria Berseragam ASN Asyik Live Streaming Sambil Main Game Diduga Saat Jam Kerja

“Kayaknya udah enggak relevan lagi dengan perkembangan zaman untuk mempertahankan klub-klub bola perserikatan. Era sekarang emang perlu dana dan manajemen yang baik. Akan menguras energi dan biaya besar untuk menjalankan klub. Jangan ganggu gubernur yang emang fokus ke rakyat,” tulis akun @cha***.

“Jawa Barat sudah identik dengan Persib sama seperti halnya Jakarta dengan Persija. Jadi kalau ada club-club dari daerah lain dari provinsi tersebut yang tampil di kasta sepakbola nasional akan sulit buat bersaing. Jangankan sponsor, penonton pun akan pikir dua kali buat ngedukung,” tulis akun @ilh***.

“Jadi intinya yang diinginkan KDM itu boleh kalian minta perhatian dan diperhatikan dari KDM akan tetapi bukan melabrak semua norma-norma etika, sopan santun dan adab bos. Momen kalian enggak pas dan ingat KDM itu penganut sunda wiwitan yang selalu menjaga norma etika sopan santun dan adab,” tulis akun @ipu***.

Penulis : Nidi
Komentar