ABATANEWS, JAKARTA – Sejumlah SPBU Shell mengalami lonjakan antrean kendaraan di berbagai daerah setelah mencuatnya kasus bahan bakar Pertamax oplosan. Hal itu terlihat dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @yosuasep.
Video tersebut memperlihatkan antrean kendaraan, baik roda dua dan roda empat mengular hingga ke jalan raya demi mengisi bahan bakar di SPBU Shell. Namun, lokasi kejadian tersebut tidak disebutkan. Diduga, fenomena antrean panjang tersebut terjadi di SPBU Shell di kawasan Jakarta.
“Pov: warga konoha tidak bercerita, tiba-tiba pindah ke kerang (Shell),” tulis narasi video yang seolah menunjukkan sebuah sindiran tentang bagaimana masyarakat memilih untuk bertindak tanpa banyak bicara.
Baca Juga : Viral WN AS Disebut Kehilangan Uang USD 5000 di Bea Cukai Soetta, Begini Faktanya
Situasi ini sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya, di mana SPBU Shell biasanya sepi pelanggan. Sejak isu Pertamax oplosan mencuat ke publik, masyarakat yang merasa kecewa dan dirugikan mulai beralih mengisi bahan bakar di SPBU Shell yang dianggap kualitasnya lebih terjamin.
Pihak Pertamina sendiri telah membantah adanya praktik pengoplosan dan menyatakan bahwa semua produk mereka sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Namun, pernyataan ini tampaknya belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Sontak, video tersebut viral di media sosial dan menuai banyak reaksi dari netizen usai diunggah ulang oleh akun Instagram @lambe_turah. Banyak netizen mengaku kehilangan kepercayaan pada SPBU milik pemerintah dan memilih beralih ke SPBU swasta seperti Shell.
Baca Juga : Kecelakaan Kerja di Fasilitas Pertamina Subang, Dua Pekerja Alami Luka Bakar
“Kasus korupsi emang bikin sakit hati, tapi gak pernah sesakit hati ini sama kasus korupsi bbm,” tulis akun @adn***.
“Baru kali ini kasus korupsi bikin sakit hati banget sekecewa ini karena merasa jadi korban,” tulis akun @rin***.
“Langsung hilang kepercayaan masyarakat,” tulis akun @yos***.
Baca Juga : Detik-detik Mobil Bak Terbuka Ditumpangi Ibu-ibu Alami Kecelakaan di Gowa
“Bensinnya dioplos, takaran gelasnya spbu dicurangi, kurang gimana lagi kami sebagai rakyat,” tulis akun @dot***.
“Disuruh pake produk lokal, tapi produk lokalnya dioplos, kocak,” tulis akun @riz***.
“Tidak perlu pake persaingan harga. Dengan begini brand lokal sudah kalah dengan brand luar akibat ulah pejabatnya sendiri,” tulis akun @ade***.
Baca Juga : Acara Perpisahan SD di Tulungagung Tuai Sorotan, Murid Joget dan Sawer Biduan di Ruang Kelas
“Semoga shell merata ke seluruh Indonesia biar masyarakat kota kecil merasakan juga BBM ron92 yg ori,” tulis akun @lio***.