Minggu, 23 Februari 2025 18:06

Setelah “Drama” Minta Maaf, Kapolri Ajak Sukatani Band Jadi Duta Polri

Setelah “Drama” Minta Maaf, Kapolri Ajak Sukatani Band Jadi Duta Polri 

ABATANEWS.COM – Pasca “drama” permintaan maaf personil Sukatani Band, apolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak mereka untuk menjadi duta Polri. Ajakan tersebut dalam rangka semangat perbaikan Korps Bhayangkara ke depannya.

“Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata Kapolri Sigit dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (23/2/2025).

Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa usulan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk berbenah menjadi lebih baik. Selain itu, ajakan ini juga sebagai bentuk komitmen Polri menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern.

Baca Juga : Kapolri Listyo Bentuk Tim Reformasi Polri, Anggotanya Berjumlah 52 Orang

Agar ke depan terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik. Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa kepolisian tidak antikritik dan menerima berbagai masukan yang diberikan oleh masyarakat.

“Bagi kami, kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri,” ujarnya.

Sebelumnya, dua personil Sukatani Band mendadak klarifikasi dan meminta maaf ke Polri buntut lagu berjudul Bayar Bayar Bayar. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam akun instagram resmi Sukatani Band beberapa hari lalu.

Baca Juga : Rumor Pergantian Kapolri Menguat, DPR Pastikan Belum Ada Supres dari Prabowo

Permintaan maaf tersebut karena lagu yang masuk dalam album ‘Gelap Gempita’ menyinggung Polri. Pasalnya, dalam liriknya, menyebut sejumlah urusan harus membayar Polisi.

Misalnya, mau urus SIM bayar polisi, ditilang polisi bayar polisi, hingga masuk polisi bauar polisi. Permintaan maaf Sukatani Band juga diduga karena intimidasi oleh oknum Polda Jateng.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar