ABATANEWS, MAROS — Hingga pertengahan tahun 2025, serapan pupuk subsidi di Kabupaten Maros baru mencapai 38 persen dari total alokasi sebesar 26.015 ton.
Hal itu diungkapkan Bupati Maros, AS Chaidir Syam dalam kegiatan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pengelolaan Pupuk Bersubsidi di Gedung Serbaguna Maros, Rabu, 9 Januari 2025.
Dia menyoroti lambannya distribusi pupuk meskipun pemerintah pusat telah memberikan alokasi besar untuk para petani di Maros.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan Rp10,5 M untuk Pemkab Maros
Dari alokasi tersebut, pupuk yang baru tersalurkan tercatat sebanyak 9.803 ton.
“Kita bersyukur karena Pak Menteri Pertanian memberikan alokasi besar untuk petani Maros. Tapi baru 38 persen yang tersalur, ini ada apa? Kita harus cari tahu dan benahi bersama,” ungkapnya.
Dia juga meminta Dinas Pertanian, para penyuluh, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar segera memperkuat sosialisasi dan mencari solusi konkret agar pupuk subsidi benar-benar terserap oleh petani. Menurutnya, ini penting demi mendukung target swasembada pangan nasional.
Baca Juga : Pemkab Maros Cegah Penularan Penyakit Lewat Pojok TB Sipakatau
“Pemerintah telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung pertanian, mulai dari stabilisasi harga gabah hingga penyediaan pupuk dalam jumlah besar. Namun, upaya tersebut tidak akan maksimal jika distribusi di lapangan tersendat,” lanjutnya.
Dalam kegiatan itu, para pemangku kepentingan juga diminta mendengarkan secara cermat materi dari PT Pupuk Indonesia dan Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia sebagai langkah peningkatan serapan pupuk subsidi ke depan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros, M Fadli mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman petani terkait mekanisme alokasi, distribusi, dan penggunaan pupuk bersubsidi agar lebih tepat guna dan tepat sasaran.
Baca Juga : Peduli Pendidikan, Chaidir Syam Alokasikan Rp20 M untuk Rehab dan Pembangunan Sekolah
“Dengan pemahaman yang baik, petani bisa memanfaatkan alokasi pupuk sesuai kebutuhan dan tidak ada hambatan dalam penyaluran di lapangan,” katanya.
Sekadar diketahui, jumlah petani di Kabupaten Maros mencapai 41.675 orang yang tergabung dalam lebih dari 1.300 kelompok tani. Adapun rincian alokasi pupuk subsidi tahun 2025 meliputi Urea sebanyak 14.754 ton, NPK 11.107 ton, dan pupuk organik 154 ton.