Seorang Pelatih Futsal Banting Siswa SD Saat Selebrasi Kemenangan, Korban Alami Cedera 

Seorang Pelatih Futsal Banting Siswa SD Saat Selebrasi Kemenangan, Korban Alami Cedera 

ABATANEWS, JAKARTA – Pertandingan futsal yang berlangsung di Surabaya baru-baru ini diwarnai tindak kekerasan dari seorang pelatih kepada pemain lawan. Beredar video pelatih futsal membanting seorang siswa SD hingga mengalami cedera.

Insiden tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @surabayakabarmetro. Pertandingan futsal tersebut adalah  acara tahunan yang berlangsung di SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya, Minggu (27/4/2025).

Pertandingan futsal yang diperuntukkan siswa SD/MI di Surabaya ini sudah masuk babak semifinal. Pada babak semifinal, siswa dari MI Al Hidayah melawan siswa dari SDN Simolawang.

Tim Futsal MI Al Hidayah berhasil menjadi pemenang dan berlanjut ke babak final. Namun, insiden tidak terduga terjadi saat seorang pemain MI Al Hidayah melakukan selebrasi kemenangan di depan para penonton.

Melihat hal itu, pelatih Tim Futsal SDN Simolawang berisinial BZA (33) tiba-tiba menghampiri dan menarik dari belakang seorang pemain berinisial BA (11) dari MI Al Hidayah dengan nomor punggung 19. Dia kemudian membanting siswa tersebut.

Siswa tersebut sempat berusaha mempertahankan keseimbangan tubuhnya. Namun, dia terjatuh dalam posisi duduk di lantai lapangan. Atas tindak kekerasan yang dilakukan pelatih tersebut, sempat terjadi keributan di tengah lapangan.

Sementara itu, Bambang Sri Mahendra selaku ayah korban mengatakan bahwa anaknya sempat dibawa ke rumah sakit. Menurut hasil pemeriksaan, anaknya mengalami retak tulang ekor akibat kejadian tersebut.

Karena sang anak mengalami cedera cukup parah, ayah korban akhirnya melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. Selain itu, jersey bernomor punggung 19 milik korban juga diserahkan kepada Polrestabes Surabaya sebagai barang bukti.

Sontak, video tersebut menuai banyak reaksi dari netizen. Tak sedikit netizen mengecam aksi pelaku yang tega membanting pemain lawan apalagi korban masih seorang anak SD.

“Udha tua kok marah sama bocil,” tulis akun @eko***.

“Tidak mencerminkan pelatih, malu sama anak didikmu,” tulis akun @mau***.

“Dalam olahraga kalah menang itu biasa, jangan terlalu sensi,” tulis akun @3be***.

“Yang menang merayakan, yang kalah tantrum,” tulis akun @azi***.

“Penjarakan saja. Itu termasuk penganiayaan secara langsung,” tulis akun @pen***.

“Kalau belum siap kalah jangan jadi pelatih atau pemain,” tulis akun @dia***.

Berita Terkait
Baca Juga