Jumat, 18 April 2025 14:13

Sahabat Andalan Dukung Gubernur Sulsel Evaluasi Tambang Emas di Luwu

Korwil Sahabat Andalan Luwu Raya, Rifai Andi Kasi Morang
Korwil Sahabat Andalan Luwu Raya, Rifai Andi Kasi Morang

ABATANEWS, PALOPOSahabat Andalan Sulawesi Selatan mendukung langkah Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman untuk mengevaluasi rencana tambang emas di Kabupaten Luwu.

Korwil Sahabat Andalan Luwu Raya, Rifai Andi Kaso Morang mengatakan, rencana kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc untuk proyek tambang emas berskala besar harus memperhatikan dampak lingkungan.

Keresahan tokoh pemuda Luwu Raya tersebut sejalan dengan pemikiran Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang khawatir pembukaan lahan baik secara legal maupun ilegal memperparah dampak lingkungan.

Baca Juga : Nasdem Dukung Gubernur Sulsel Kaji Ulang Tambang Emas di Luwu

Kondisi ini berdampak langsung terhadap masyarakat kecil, terutama yang tinggal di sepanjang bantaran sungai hingga pemukiman puluhan kilometer.

“Wilayah tambang jangan mengabaikan dampak terhadap masyarakat. Kita belajar dari Provinsi Gorontalo dimana kerusakan lingkungan menjadi maut mengintai. Kawasan penambangan emas di Gorontalo memiliki potensi bencana dan kerusakan lingkungan yang berbahaya bagi masyarakat,” kata Rifai Andi Kaso, Jumat, 18 April 2025.

Sebelumnya, rencana kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc untuk proyek tambang emas berskala besar apalagi dengan metode Open Pit di wilayah Luwu, mendapat perhatian serius dari Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Baca Juga : Nasdem Dukung Gubernur Sulsel Kaji Ulang Tambang Emas di Luwu

Ia menegaskan bahwa kewenangan perizinan tambang berada di pemerintah pusat. Namun, sebagai kepala daerah, ia merasa perlu menyampaikan aspirasi dan kegelisahan masyarakat Sulsel terkait dampak jangka panjang dari aktivitas tambang berskala besar tersebut.

“Kita semua tahu bagaimana kondisi di sekitar tambang Freeport. Kubangan besar, penebangan pohon di mana-mana, dan rakyat Papua belum juga sejahtera sampai hari ini. Perusahaan luar yang menikmati, lokal yang menderita baik ekonomi maupun isu lingkungan. Jangan sampai Luwu mengalami hal yang sama. Sekarang saja sudah jadi langganan banjir sampai hari ini. Pengelolaan dari luar akan menimbulkan ketimpangan serta kurang berpikir terkait keselamatan lokal apalagi kesejahteraan warga. Dua kali kena kita,” ujarnya.

“Yang menikmati justru bukan orang lokal tapi hanya penerima dampak serta penderitaan. Ini tidak sesuai dengan arahan Presiden yang ingin agar pengelolaan kekayaan alam dikuasai oleh perusahaan lokal bukan Jakarta apalagi luar. Jika lokal tentu ikatan dengan warga sekitar, ekonomi serta isu lingkungan bisa lebih diperhatikan,” tambahnya.

Baca Juga : Nasdem Dukung Gubernur Sulsel Kaji Ulang Tambang Emas di Luwu

Andi Sudirman juga menyinggung persoalan banjir yang masih rutin melanda sejumlah wilayah di Luwu. Menurutnya, pembukaan lahan baik secara legal maupun ilegal telah memperparah kondisi lingkungan dan berdampak langsung terhadap masyarakat kecil, terutama yang tinggal di sepanjang bantaran sungai hingga pemukiman puluhan kilometer.

“Pembangunan yang mengabaikan moral dalam pengelolaan serta daya dukung lingkungan akan selalu dibayar mahal oleh masyarakat kecil. Karena itu, kita harus bicara, kita harus minta Bapak Presiden mempertimbangkan ulang,” tegasnya.

Komentar