Senin, 21 Juli 2025 12:03

PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (foto: Middle East)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (foto: Middle East)

ABATANEWS, JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menjadi sorotan publik, bukan hanya karena kebijakan militernya, tetapi juga karena kondisi kesehatannya yang menurun di tengah eskalasi konflik dengan Palestina.

Netanyahu dilaporkan mengalami keracunan makanan pada Sabtu malam (19/7/2025) dan dinyatakan menderita dehidrasi serta radang usus. Kantor Perdana Menteri dalam keterangan resmi pada Minggu (20/7) menyatakan, “Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana.” Ia pun harus menjalani perawatan dengan infus dan diminta untuk beristirahat penuh.

Kondisi ini kembali memunculkan kekhawatiran publik mengenai stabilitas pemerintahan Israel, terutama karena Netanyahu memegang kendali penuh terhadap kebijakan militer, termasuk agresi ke wilayah Palestina yang masih berlangsung hingga kini.

Masalah kesehatan bukan kali pertama dialami Netanyahu. Pada Juli 2023, ia mengumumkan secara terbuka bahwa ia telah dipasangi alat pacu jantung. “Seminggu yang lalu saya dipasangi alat pemantau. Alat itu berbunyi bip. Malam ini saya harus menerima alat pacu jantung dan saya harus melakukannya malam ini,” ujar Netanyahu kala itu.

Kemudian pada Desember 2024, ia kembali menjalani prosedur medis berupa operasi pengangkatan prostat setelah diduga mengalami infeksi saluran kemih. Saat ia dirawat, tugas-tugas kenegaraan sempat diambil alih oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin.

Rentetan kondisi medis ini menimbulkan perdebatan di kalangan pengamat politik dan publik Israel soal kemampuan Netanyahu dalam menjalankan tugas negara, terlebih di masa genting seperti sekarang. Aksi protes terhadap kepemimpinan Netanyahu dan kebijakan militernya terhadap Palestina terus bergulir, menambah tekanan politik di tengah kondisi fisiknya yang kian rentan.

Sementara agresi ke Gaza dan wilayah Palestina lainnya belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda, pertanyaan besar pun muncul: mampukah Netanyahu terus memimpin di tengah badai kritik dan penurunan kesehatannya?

Penulis : Azwar
Komentar