ABATANEWS, LUWU UTARA — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara meluncurkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, pada Rabu (7/9/2022).
Ada dua Desa yang dijadikan pilot project program ini, yakni Desa Kariango Kecamatan Baebunta dan Desa Pince Pute Kecamatan Malangke.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyebut, hanya ada dua daerah di Sulawesi Selatan yang ditunjuk Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak untuk meluncurkan program ini.
Baca Juga : Bupati Andi Abdullah Rahim Ajak Masyarakat Luwu Utara Kembali Bersatu Pasca-Pilkada
“Saya mengapresiasi dan terima kasih atas kesediaan 2 desa ini untuk menjadi piloting desa ramah perempuan dan peduli anak,” kata Indah, saat peluncuran di Aula Kantor Desa Kariango Kecamatan Baebunta.
“Mengapa demikian? Karena untuk menjadi DRPPA itu tidak mudah. Ada 10 indikator yang harus dipenuhi yaitu memastikan tidak ada pekerja anak di wilayah desa piloting,” jelas Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Kemudian, lanjut Indah, untuk memastikan tidak ada kasus kekerasan anak dan perempuan, tidak ada pernikahan anak usia dini, memastikan perempuan kepala keluarga atau korban kekerasan, atau perempuan korban bencana alam (banjir dll) harus difasilitasi untuk program wirausaha.
Baca Juga : Di Depan Pj Gubernur, Bupati Luwu Utara Minta Agar Jaringan Irigasi Dapat Intervensi dari Pemerintah Pusat
“Selanjutnya memastikan bahwa dana desa telah mengalokasikan anggaran untuk program ini misalnya program PATBM atau perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat yang kita harapkan dapat berjalan dengan efektif,” jelasnya.
Ia harus memastikan, lewat proyek ini, terbentuk organisasi perempuan dan anak di dua desa tersebut. Olehnya, kata Indah, dibutuhkan dukungan oleh pemerintah daerah, tidak justru membiarkan pemerintah Desa untuk melakukannya secara sendirian.
“PKK kita harap berperan aktif didalamnya mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan serta desa itu sendiri dengan mengoptimalkan program-program yang terdapat dipokja-pokja juga mengoptimalkan pembinaan desa wisma untuk mendorong pola pengasuhan alternatif serta kita berharap juga DWP mengambil peran,” paparnya lagi.
Baca Juga : TAKE 2025: Luwu Utara Tingkatkan Insentif Ekologi untuk Desa
Selain itu, Indah menegaskan, seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk menjalankan dan meneruskan program ini.
“Keberlanjutan dapat kita pastikan kalau komitmennya terbangun sampai ke tingkat masyarakat karena sasarannya ada di masyarakat.”
“Semua pihak jika bergerak apa yang menjadi target dan tujuan dari launching hari ini akan dapat kita wujudkan bersama-sama,” imbuhnya.
Baca Juga : Kick Off ILP, Komitmen Luwu Utara Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
“Semoga dapat kita pertanggungjawabkan bersama sehingga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat khususnya di Desa Kariango dan Desa Pince Pute dan secara umum kita harapkan berdampak pada seluruh desa/kelurahan lainnya yang ada di Kabupaten Luwu Utara,” tutupnya.