ABATANEWS, JAKARTA – Pemerintah pusat mematok target ekspor untuk UMKM. Di mana kontribusi ekspor dari produk UMKM bisa mencapai 17 persen di tahun 2024 mendatang.
Deputi Bidang UKM Kemenkop, Hanung Harimba Rachman mengatakan saat ini capaian ekspor produk UMKM masih berada di angka 15,6 persen. Untuk mencapai target 17 persen, pelaku UMKM dihadapkan sejumlah kendala.
“UMKM secara nasional membutuhkan biaya logistik yang lebih murah. Salah satu permasalahan utama UMKM ialah kelangkaan kontainer. Sehingga berakibat terhadap mahalnya biaya pengangkutan yang meningkat 300 persen,” ungkap Hanung Harimba Rachman dalam keterangan tertulisnya dilansir Minggu (16/1)2022).
Baca Juga : Camat Rappocini Aminuddin Harap Gerai UMKM Jadi Pusat Promosi Produk Lokal
Selain itu, risiko produk UMKM dinilai sangat tinggi karena lamanya penyimpanan produk. Ada pula masalah lain, pemetaan permintaan domestik atau tidak adanya intelijen pemasaran (market intelligence).
“Dengan segala kendala itu, kontribusi ekspor Indonesia juga masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Tiongkok dan India,” ungkapnya.
Ia menjelaskan. ekspor UMKM Tiongkok mampu menembus 68 persen dan indeks kinerja logistik 3,61 (dari skala 1-5). Sementara India dengan kontribusi ekspor UKM 40 persen dan indeks kinerja logistik 3,18,” papar Hanung.
Baca Juga : Tasming Hamid Kunjungi Event di Lapangan Andi Makkasau, Sebut Punya Dampak Positif untuk Pelaku UMKM