ABATANEWS, JAKARTA — Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 dimanfaatkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, untuk menyampaikan peringatan penting kepada pemerintah terkait proses penulisan ulang sejarah yang sedang berlangsung. Ia menegaskan, sejarah harus ditulis berdasarkan fakta, bukan atas narasi pihak yang berkuasa.
“Penulisan sejarah itu tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah, bukan ‘his story’, bukan story mereka yang menang. Tetapi betul-betul story cerita perjuangan bangsa kita ini,” kata Djarot usai memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6).
Menurut Djarot, sejarah yang disusun tanpa transparansi rawan dimanipulasi dan bisa mengaburkan perjuangan bangsa. Karena itu, ia menekankan pentingnya keterbukaan dalam setiap proses penulisan sejarah nasional.
Baca Juga : Bambang Pacul Dicopot dari Ketua PDIP Jateng, Puan Irit Bicara
“Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan. Maka kita harus benar-benar ketika ada penulisan sejarah itu harus dilakukan dengan terbuka dengan terbuka,” ucapnya.
Djarot juga mengenang masa ketika peringatan Hari Lahir Pancasila dilarang secara resmi oleh pemerintah Orde Baru sejak tahun 1970. Ia menyebut larangan itu diberlakukan oleh Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), dan baru dicabut setelah 56 tahun.
“Saudara juga harus tahu bahwa pada hari ini kita memperingati hari lahir Pancasila yang ke-80 secara resmi yang diakui oleh negara dan pemerintah,” kata Djarot.
“Karena apa, karena sejak tahun 1970 hari lahir Pancasila tidak boleh diperingati, dan tidak diakui oleh pemerintah Orde Baru,” sambungnya.
Baca Juga : Megawati Tegaskan PDIP Bukan Oposisi Pemerintah
Menurutnya, hal ini merupakan bukti konkret bagaimana sejarah bisa dibelokkan oleh kekuasaan, dan hal serupa bisa terjadi kembali jika pemerintah tidak berhati-hati.
“Baru setelah 56 tahun tepatnya 2016 baru hadir lahir Pancasila diakui oleh negara dan pemerintah dan kita memperingatinya sebagai hari lahir Pancasila,” ujar Djarot.
“Terbukti bahwa sejarah yang dibelokkan oleh rezim orde baru telah menemukan jalannya sendiri meskipun kita harus selalu berjuang berjuang dan berjuang agar sejarah ini benar-benar bisa diluruskan agar sejarah ini benar-benar bisa diketahui oleh generasi mendatang,” pungkasnya.