ABATANEWS, SEMARANG – Legiman (66), dan istrinya, warga lingkungan Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, membuktikan bahwa tekad dan kesabaran mampu menembus batas mimpi. Pasalnya, usahanya menabung sejak 1986 berbuat hasil dengan berangkat haji tahun 2025 ini.
Keduanya tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 35 Embarkasi Solo (SOC 35). Bersama jemaah dari Kabupaten Semarang dan Grobogan, Legiman dan istri masuk Embarkasi Solo dan akan diterbangkan ke Arab Saudi pada 11 Mei 2025.
“Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” kata Legiman seperti dikutip laman Kemenag RI, Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga : Jumlah Jemaah Haji Indonesia Yang Wafat Menurun Pada Musim Haji 2025
Kala itu, ia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dengan gaji hanya Rp18.000 per bulan. Menyadari bahwa uang seribu per hari belum cukup, ia mencari tambahan dari memulung barang bekas.
“Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan 20-40 ribu, langsung saya tabung ke bank,” ujar pria yang kini dikaruniai tiga anak, tiga cucu, dan satu buyut ini.
Pada tahun 2012 saat mengecek saldo, ternyata tabungannya sudah mencapai Rp54 juta dan cukup untuk biaya daftar haji dua orang. Ia pun meminta izin anak-anaknya untuk mendaftar bersama istrinya.
Baca Juga : Menag Nazaruddin Tepis Isu Pengurangan Jemaah Haji Indonesia Sebesar 50 Persen
“Anak-anak mendukung. Besoknya langsung saya urus semua persyaratan,” tutur Legiman.
Namun harapannya sempat terkendala. Ia sempat mengira biaya itu sudah mencakup seluruh kebutuhan haji. Ternyata masih ada biaya pelunasan.
Tak patah semangat, ia terus melanjutkan rutinitas menabung dan mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kekurangan.
Baca Juga : Arab Saudi Berencana Pangkas Kuota Haji Indonesia Hingga 50 Persen, Ini Alasannya
Dari KUA setempat, ia diberi tahu bahwa estimasi keberangkatannya adalah tahun 2026. Tapi beberapa bulan lalu, saat mengecek ulang, ia mendapat kabar bahwa ia akan berangkat tahun 2025.
“Saya langsung sujud syukur. Nggak nyangka secepat ini. Rasanya kayak mimpi,” ucap Legiman dengan mata berkaca-kaca.
Kini, dengan tas koper di tangan dan doa keluarga yang mengiringi, Legiman dan istri membuktikan bahwa ibadah haji bukan hanya milik orang berada. Dengan niat tulus, kesabaran luar biasa, dan kerja keras yang tidak mengenal lelah, sepasang suami istri tukang sampah itu telah menjadi tamu Allah.
Baca Juga : Jemaah Haji Indonesia Diduga Merokok di Kamar Hotel, Alaram Kebakaran Langsung Berbunyi
“Yang penting yakin, jangan menyerah. Allah pasti buka jalan,” pesan Legiman sebelum berangkat ke embarkasi.