Jumat, 05 September 2025 13:26

Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Sejarah Kelahiran dan Tradisi Unik di Indonesia

Semarak Maulid Nabi Muhammad di Desa Cikoang, Takalar yang dimeriahkan dengan sosialisasi Komunitas Nelayan Pesisir Takalar untuk mendukung Ganjar Pranowo jadi presiden 2024 mendatang.
Semarak Maulid Nabi Muhammad di Desa Cikoang, Takalar yang dimeriahkan dengan sosialisasi Komunitas Nelayan Pesisir Takalar untuk mendukung Ganjar Pranowo jadi presiden 2024 mendatang.

ABATANEWS, JAKARTA – Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, hari ini memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah atau bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025. Peringatan ini menjadi momen istimewa untuk mengenang perjuangan, akhlak mulia, dan keteladanan Rasulullah sebagai utusan Allah SWT.

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi diwarnai dengan tradisi lokal yang sarat nilai budaya dan spiritual.

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 M) di Makkah, pada hari Senin. Kelahiran beliau menjadi tonggak sejarah penting bagi umat Islam karena merupakan nabi terakhir dan pembawa risalah Islam yang sempurna.

Baca Juga : Maulid Akbar Pesisir Siap Jadi Agenda Tahunan Pemkot Makassar

Sejarah mencatat kelahirannya disertai tanda-tanda luar biasa, seperti runtuhnya sebagian Istana Kisra di Persia dan padamnya api abadi kaum Majusi. Peristiwa tersebut diyakini sebagai simbol hadirnya cahaya kebenaran.

Tradisi peringatan Maulid Nabi sendiri mulai dikenal sejak abad ke-2 Hijriah. Perayaan ini semakin populer pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir (abad ke-10 M) dan kemudian disebarluaskan oleh Salahuddin Al-Ayyubi untuk membangkitkan semangat umat Islam saat Perang Salib. Khaizuran, istri Khalifah al-Mahdi dari Dinasti Abbasiyah, juga tercatat memerintahkan perayaan Maulid di Makkah dan Madinah pada abad ke-8 M.

Makna Peringatan Maulid Nabi

Maulid Nabi bukan sekadar perayaan hari lahir, melainkan momentum memperdalam cinta kepada Rasulullah SAW, meneladani akhlaknya, dan mempererat persaudaraan umat Islam.

Baca Juga : Pemkot Makassar Keluarkan Surat Edaran, Larang THM Beroperasi Saat Peringatan Maulid Nabi 2025

Tradisi pembacaan shalawat, pengajian, manaqib (kisah hidup Nabi), hingga doa bersama menjadi inti peringatan. Di Indonesia, perayaan ini juga berfungsi sebagai syiar Islam yang berpadu dengan kearifan lokal.

Tradisi Maulid Nabi di Indonesia

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki beragam tradisi Maulid yang unik di tiap daerah. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Grebeg Maulud (Yogyakarta & Surakarta) – Gunungan berisi hasil bumi diarak dari keraton ke masjid lalu diperebutkan warga sebagai simbol berkah.
  2. Bungo Lado (Padang Pariaman, Sumbar) – Pohon hias berisi uang hasil iuran warga yang kemudian disalurkan untuk kegiatan keagamaan.
  3. Baayun Maulid (Kalimantan Selatan) – Tradisi mengayun bayi sambil bershalawat sebagai ungkapan syukur.
  4. Kuah Beulangong (Aceh) – Warga memasak hidangan khas secara gotong royong untuk dibagikan.
  5. Baca Kitab Al-Barzanji (Jepara, Jawa Tengah) – Pembacaan kitab berisi kisah hidup Nabi disertai shalawat.
  6. Endhog-endhogan (Banyuwangi, Jawa Timur) – Arak-arakan telur hias yang melambangkan kehidupan dan harapan baru.
  7. Muludan & Panjang Jimat (Cirebon, Jawa Barat) – Pembacaan doa dan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
  8. Sebar Udikan (Madiun, Jawa Timur) – Tradisi membagikan ikan sebagai simbol sedekah dan keberkahan.

Peran Tradisi Maulid di Nusantara

Tradisi-tradisi tersebut tidak hanya memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara, tetapi juga memperkuat nilai keislaman seperti gotong royong, sedekah, serta kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga : Suhartina Bohari Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Yahbon Tollu Camba

Bagi masyarakat Indonesia, Maulid Nabi sekaligus menjadi sarana dakwah, sebagaimana dulu dilakukan para Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

Peringatan Maulid Nabi 2025 ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah Islamiyah serta mengingatkan umat Islam untuk terus meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H!

Penulis : Azwar
Komentar