ABATANEWS, JAKARTA — Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digadang-gadang menjadi simbol kemajuan Indonesia justru kini mendapat sorotan tajam dari publik dan pejabat negara akibat mencuatnya isu sosial di kawasan penyangganya. Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di sekitar IKN, khususnya di wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, menjadi perhatian serius.
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengaku kaget saat mendengar laporan soal maraknya PSK di area dekat kawasan inti IKN.
“Waduh, gawat, gawat, gawat, kok bisa gawat gitu, wah ini harus dicek ini, harus dicek,” ujarnya kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Baca Juga : Tambang Batu Bara Ilegal di Kawasan IKN Terbongkar, Negera Dirugikan Rp 5,7 Triliun
Cak Imin, yang juga Ketua Umum PKB, menyebut fenomena tersebut sebagai persoalan serius yang akan ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung ke lapangan.
DPR pun ikut bersuara. Anggota Komisi II, Muhammad Khozin, dalam rapat bersama Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono pada Selasa (8/7/2025), menilai isu ini bisa berdampak pada keresahan keluarga para ASN yang ditempatkan di IKN.
“Berapa hari ini media diwarnai dengan berita yang kurang enak ya, dibaca terkait dengan PSK ya, Pak. Pramu Saji Kenikmatan, atau pekerja seks komersial… Jangan sampai kemudian istri-istri ASN yang ada di sana itu khawatir semua, Pak,” ucapnya.
Baca Juga : Peringatan HUT ke-80 RI Kembali Dipusatkan di Jakarta, Bukan IKN
Khozin menegaskan, stabilitas keluarga ASN adalah faktor penting dalam menjaga produktivitas kerja. Ia juga menyoroti adanya aktivitas perjudian sabung ayam di kawasan sekitar, yang turut mencemaskan.
“Jangan sampai kemudian tempat episentrum ketatanegaraan kita nanti sudah banyak kemaksiatan di sana… Bukan hanya masalah PSK ya, masalah sabung ayam juga,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa lokasi yang dimaksud bukan berada di kawasan inti IKN, melainkan sekitar 3 kilometer dari pusat pembangunan, tepatnya di Kecamatan Sepaku.
Baca Juga : Warga Bisa Kunjungi Kawasan IKN Tanpa Biaya, Otorita Tegaskan Tak Ada Tiket Masuk
“Itu di Sepaku, 3 kilometer di Sepaku (dari kawasan inti IKN… Kalau di IKN-nya enggak ada, itu di Sepaku,” terang Basuki.
Ia menyebut, aparat gabungan telah melakukan razia pada Ramadan lalu, menutup delapan warung yang diduga menjadi lokasi praktik prostitusi. Terkait prostitusi daring, Basuki menyebut praktiknya kemungkinan sudah tidak aktif.
“Menurut Deputi Pengendalian kami, itu recycle, Pak. Sekarang udah enggak ada,” tegasnya.
Baca Juga : Tak Kenal Lelah, Menteri Investasi Cari Calon Investor IKN di Singapura
Basuki memastikan operasi penertiban akan terus dilakukan oleh Tim Terpadu yang melibatkan Otorita IKN, kepolisian, dan Satpol PP. Hal ini menjadi bagian dari komitmen menciptakan lingkungan yang tertib dan layak sebagai pusat pemerintahan masa depan Indonesia.