Selasa, 01 Juli 2025 15:08

Lulusan Terbaik SDN 22 Ogah Diterima SMPN 1 Pinrang, Alasannya Sepele

Lulusan Terbaik SDN 22 Ogah Diterima SMPN 1 Pinrang, Alasannya Sepele

ABATANEWS, PINRANG — Siswa lulusan SDN 22 Pinrang terpaksa gigit jari. Cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah idamannya, SMPN 1 Pinrang harus dikubur.

Orang tua siswa, Rustan Bedmant menceritakan bagaimana anaknya yang terbilang pandai di akademik, harus menelan pil pahit.

Rustan mengatakan, anaknya selalu meraih rangking 1 sejak duduk di kelas 1 hingga tamat di SDN 22 Pinrang.

Karena itu, lanjut Rustan, anaknya menaruh asa ingin mengeyam pendidikan di SMPN 1 Pinrang melalui jalur prestasi.

Namun, harapan itu kini pupus dan tinggal cerita. Prestasi akademik yang diraih anak Rustan selama ini tak dianggap sama sekali.

“Sejak kelas 1 sampai kelas 6, anak saya selalu rangking satu. Tapi tetap ditolak,” tutur Rustan yang juga mantan Anggota KPU Pinrang itu kepada wartawan pada Senin (30/6/2025).

Rustan juga mempertanyakan mekanisme seleksi jalur prestasi yang dinilai tidak transparan.

“Tidak ada tes masuk seperti ujian tertulis atau wawancara. Kami tidak diberi penjelasan yang jelas,” ungkapnya.

Ia menilai keputusan tersebut merugikan dan mencoreng nama baik sekolah asal.

“Menolak anak saya sama saja menyatakan bahwa SDN 22 Pinrang tidak berkualitas, padahal ini alumni terbaik selama enam tahun,” tambahnya.

Rustan menilai sistem ini bisa berdampak buruk pada motivasi belajar siswa.

“Ini merusak mental anak-anak. Seolah-olah rangking satu tidak ada artinya, yang penting hanya piagam, bahkan kalau perlu yang abal-abal,” katanya dengan nada kecewa.

Menanggapi hal itu, Kepala SMPN 1 Pinrang, Nurliah, menyatakan, nilai akademik siswa di sekolah sebelumnya bukan alasan siswa harus diterima di sekolahnya.

“Jalur prestasi dinilai dari rata-rata nilai rapor mulai kelas 4 sampai kelas 6 semester ganjil, serta dilengkapi dengan sertifikat kejuaraan tingkat kabupaten hingga nasional,” singkatnya melalui pesan elektronik.

Penulis : Azwar
Komentar