Legislator Fasruddin Rusli Minta Pemkot Makassar Optimalkan Belanja Modal, Realisasi Baru 54 Persen

ABATANEWS, MAKASSAR — DPRD Kota Makassar menyoroti rendahnya capaian belanja modal Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pada 2024. Dari target Rp1,36 triliun, realisasi belanja modal hanya mencapai Rp739,21 miliar atau 54,10 persen.
Anggota Fraksi PPP DPRD Makassar, Fasruddin Rusli, menilai serapan anggaran ini tergolong jauh dari harapan. Padahal belanja modal sangat penting untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pelayanan masyarakat.
“Anggaran yang disediakan Rp1,36 triliun lebih, tapi realisasinya cuma 54,10 persen. Padahal belanja modal ini yang langsung dirasakan masyarakat, seperti jalan dan drainase,” tegas Fasruddin dalam rapat di DPRD Makassar, Kamis (3/7/2025).
Ia menambahkan, penanganan infrastruktur dasar seperti sistem drainase masih belum maksimal. Akibatnya, genangan air masih sering terjadi di beberapa titik ketika musim hujan. DPRD pun meminta Pemkot memperbaiki saluran air dan merehabilitasi area rawan banjir.
Hal senada disampaikan Anggota Fraksi Gerindra, Idris. Ia menyebut rendahnya belanja modal bisa berdampak pada penurunan kualitas pelayanan publik serta menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Belanja modal ini strategis karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan layanan publik, menyerap tenaga kerja, dan menstimulasi sektor riil. Pertanyaan kami, apakah ada proyek strategis yang tertunda? Apakah perencanaan yang tidak matang atau pengadaan yang terlalu lambat?” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menjelaskan rendahnya realisasi belanja modal salah satunya disebabkan batalnya beberapa program strategis, seperti pengadaan solar panel dan motor sampah listrik. Selain itu, efisiensi dari sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-Catalogue juga berpengaruh pada serapan anggaran.
Meski begitu, Aliyah memastikan Pemkot berkomitmen memperbaiki perencanaan, mempercepat pelaksanaan proyek, serta memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak agar serapan belanja modal dapat lebih optimal di tahun-tahun mendatang.