ABATAMEWS, PALESTINA — Penyerbuan militer Israel di Tepi Barat kembali memicu kontroversi. Pada Kamis (19/9/2024), Associated Press melaporkan insiden yang mengejutkan: tiga jasad warga Palestina dijatuhkan dari atap gedung di Kota Qabatiya oleh tentara Israel (IDF).
Video yang diperoleh menunjukkan jasad-jasad tersebut tidak hanya diseret, tetapi juga secara brutal didorong hingga terjatuh dari ketinggian.
Rekaman itu memperlihatkan tindakan yang melanggar prinsip dasar kemanusiaan, khususnya dalam penanganan jenazah, yang seharusnya dijaga dengan baik sesuai hukum internasional, bahkan untuk musuh dalam pertempuran.
Baca Juga : Indonesia Salurkan Bantuan Rp200 Miliar untuk Gaza Lewat WFP
Militer Israel mengeluarkan pernyataan resmi, mengklaim bahwa insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF.
“Insiden ini sedang ditinjau,” sebut mereka, meski skeptisisme dari berbagai pihak terus menguat. Direktur kelompok hak asasi Palestina, Al-Haq, Shawan Jabarin, dengan tegas menyebut aksi ini sebagai “kekejaman yang biadab.”
Ia meragukan Israel akan mengambil langkah nyata untuk menyelidiki atau memberikan hukuman yang pantas kepada para pelaku.
Baca Juga : Sidang PBB: Argentina-Papua Nugini Termasuk 10 Negara yang Tolak Palestina Merdeka
Peristiwa ini terjadi di tengah situasi yang semakin panas sejak perang antara Israel dan Hamas meletus. Tepi Barat, meski jauh dari pusat konflik di Gaza, terus menjadi saksi eskalasi kekerasan yang meningkat drastis.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 700 warga Palestina tewas di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, dengan wilayah utara menjadi titik paling mencekam dari tindakan keras militer Israel.
Meskipun militer Israel menyatakan penggerebekan ini bertujuan untuk memberantas militan, banyak pihak menilai kekerasan yang terjadi sudah melebihi batas.
Baca Juga : PBB: Dalam 2 Hari Ada 100 Lebih Warga Gaza Tewas Saat Mencari Makan
Insiden jasad yang dijatuhkan dari atap ini hanya menambah daftar panjang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang menimpa warga Palestina, semakin menodai citra Israel di mata dunia.