Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis Diklaim Hanya 0,5 Persen

ABATANEWS, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mengklaim kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis tergolong sangat kecil. Meski diketahui, kasus keracunan massal program MBG kerap terjadi seperti di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan jika peristiwa semacam itu tidak mencerminkan keseluruhan pelaksanaan program MBG secara nasional. Ia mengklaim jika tingkat keracunan yang tercatat dari pelaksanaan program itu hanya sebesar 0,5 persen secara nasional.
“Secara umum tentu baik ya. Kasus kejadian secara kuantitatif masih 0,5 persen,” kata Dadan Hindayana dalam pernyataan resmi yang dikutip pada Senin (28/4/2025).
Kasus di Cianjur sendiri melibatkan 78 siswa dari dua sekolah yang dilaporkan alami gejala mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi menu makan siang dari program MBG. Kasus itu langsung ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan setempat.
Dadan menyatakan bakal terus berupaya memperketat pengawasan terhadap proses penyediaan makanan, mulai dari sumber bahan baku, proses memasak, hingga distribusinya ke sekolah-sekolah.
“Evaluasi akan terus kami lakukan. Kami tidak menutup mata terhadap kejadian-kejadian seperti ini,” imbuhnya.
Dadan menegaskan jika BGN bakal menjadikan peristiwa di Cianjur sebagai pelajaran penting untuk memperbaiki sistem dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.