Hendropriyono Sebut Ada Upaya Amerika Serikat Obok-obok Indonesia Lewat Isu SARA

ABATANEWS, JAKARTA — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, memperingatkan bahwa Indonesia harus waspada terhadap kemungkinan intervensi geopolitik yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) melalui isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Menurutnya, strategi ini telah digunakan di Timur Tengah dan Eropa, dan kini mulai bergeser ke Asia.
“Waspadalah wahai para patriot bangsa, kondisi seperti ini yang diinginkan oleh Administrasi Pres AS sekarang. Setelah konsep geostrategi di Timur Tengah dan di Eropa terlaksana, kondisi geopolitik kini mulai bergeser ke Asia,” ujar Hendropriyono dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).
Hendropriyono menilai bahwa AS telah lama menggunakan isu SARA sebagai alat untuk memengaruhi Indonesia. Jika ketegangan sosial semakin meningkat dan berujung pada konflik luas, menurutnya, AS berpotensi mengintervensi dengan dalih misi perdamaian di bawah bendera PBB. Hal ini, katanya, dapat berujung pada peran Indonesia dalam konflik Laut China Selatan.
“Jika sentimen SARA semakin berkembang menjadi konflik sosial yang meluas, maka tentara AS akan datang untuk melaksanakan misi perdamaian di bawah bendera PBB, sehingga mendukung ofensif AS di Laut China Selatan (LCS). Dan Indonesia juga akan menjadi kancah pertempuran antar-super powers yang mengakibatkan kehancuran negara,” paparnya.
Menurutnya, organisasi seperti International Republican Institute (IRI), yang berafiliasi dengan National Endowment for Democracy (NED), turut berperan dalam dinamika politik Indonesia. Ia mengklaim bahwa CIA telah mengarahkan NED dan IRI untuk terlibat dalam Pemilu 2024, termasuk dalam pembinaan pemimpin muda dan tokoh partai.
“Kaum intoleran radikal berubah 180 derajat menghadapi Pemilu 2024. Mereka lagi menyusun strategi. Jadi kita mesti hati-hati,” ujarnya dalam wawancara pada 12 September 2023.
Selain itu, keterlibatan IRI disebut juga berdampak pada pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Sudirman, mantan staf IRI, menyatakan bahwa organisasi tersebut bekerja sama dengan beberapa LSM di Indonesia untuk menolak proyek-proyek strategis.
“Di bawah pengarahan dan dukungan CIA dan Departemen Luar Negeri AS, IRI sedang bersama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan Media JUBI Papua (JUBI), dan beberapa LSM lokal Indonesia untuk melakukan kegiatan intervensi dengan mendiskreditkan dan menolak PSN,” ungkapnya pada 14 Oktober 2024.
Indonesia di Tengah Pergulatan Global
Pernyataan Hendropriyono menyoroti betapa pentingnya Indonesia dalam dinamika geopolitik global. Dengan posisinya yang strategis, Indonesia berpotensi menjadi medan pertempuran kepentingan global. Oleh karena itu, kewaspadaan nasional menjadi kunci dalam menghadapi potensi ancaman ini.
Apakah Indonesia mampu menjaga stabilitasnya di tengah arus geopolitik internasional? Ataukah negara ini akan terseret dalam konflik yang lebih besar?