ABATANEWS, JAKARTA — Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari strategi efisiensi perusahaan, kali ini menargetkan karyawan di divisi operasi sumber daya manusia (SDM) dan cloud.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari perampingan organisasi guna meningkatkan efektivitas bisnis, terutama di tengah ekspansi besar-besaran Google dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
PHK ini terutama berdampak pada karyawan di Amerika Serikat, khususnya di divisi Operasi SDM dan hubungan manusia Google. Menurut Kepala SDM Google, Fiona Ciccon, kebijakan ini mulai berlaku pada Maret 2025.
Baca Juga : Cara Mengetahui Password yang Terlupa melalui Pengaturan Google
Karyawan tingkat menengah hingga senior yang terdampak, yakni di level 4 dan 5, akan menerima pesangon 14 minggu gaji, ditambah satu minggu tambahan untuk setiap tahun penuh masa kerja.
Selain divisi SDM, Google juga memangkas sejumlah posisi dalam unit cloud, yang sebagian besar memengaruhi staf pendukung operasi.
Tidak hanya PHK, beberapa karyawan juga dipindahkan ke negara lain sebagai bagian dari strategi redistribusi tenaga kerja.
Baca Juga : Google Klarifikasi Soal Tampilan 1 USD Senilai Rp8.170: Kesalahan Pihak Ketiga
Juru bicara Google, Brandon Asberry, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan efisiensi.
“Tim kami terus melakukan perubahan untuk beroperasi lebih efisien, menghilangkan lapisan, dan memastikan mereka siap untuk kesuksesan jangka panjang,” ujarnya, dikutip dari CNBC, Jumat (28/2/2025).
Langkah pemangkasan ini muncul setelah Kepala Keuangan Google, Anat Ashkenazi, menyatakan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah mengoptimalkan biaya karena perusahaan semakin memperluas investasinya dalam infrastruktur AI tahun ini.
Baca Juga : Yang Pasti Bukan Indonesia, Google Rencana Tanam Investasi Rp15,2 T di Asia Tenggara
Sebelumnya, Google telah memberikan sinyal akan adanya PHK pada unit Platform dan Perangkat yang membawahi lebih dari 25.000 karyawan penuh waktu.
Unit ini mencakup tim yang bekerja di Android, Chrome, ChromeOS, Google Photos, Google One, Pixel, Fitbit, dan Nest.
Keputusan Google mencerminkan tren yang semakin umum di industri teknologi, di mana perusahaan-perusahaan besar mulai melakukan efisiensi dengan mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke teknologi yang dianggap sebagai masa depan, seperti AI.