ABATANEWS, MAKASSAR — Puluhan pedagang Pasar Cidu mendatangi Gedung DPRD Kota Makassar, Senin (28/7/2025), menolak rencana penerapan skema ganjil genap yang diusulkan pemerintah kecamatan sebagai solusi kemacetan di sekitar pasar.
Para pedagang menilai aturan tersebut merugikan karena membatasi hari mereka berjualan. “Kalau kami tidak bisa jualan selama 10 hari dalam sebulan, tentu sangat memukul ekonomi kami. Ini adalah satu-satunya sumber penghasilan,” kata Ishak, perwakilan pedagang kuliner Pasar Cidu.
Mereka juga memprotes kebijakan yang dinilai mendadak dan tanpa sosialisasi. Menurut Ishak, sejak lima tahun berdagang di lokasi itu, tidak pernah ada teguran resmi terkait aturan pasar.
Baca Juga : Legislator Muchlis Misbah Bantu Driver Ojol Korban Perang Kelompok di Tallo
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Makassar Fraksi PKS, Hartono, menegaskan penataan pasar tidak boleh mengorbankan mata pencaharian warga. Ia mendorong digelarnya rapat dengar pendapat (RDP) dengan semua pihak terkait.
“Pemerintah tentu ingin menata pasar agar tidak semrawut, tapi jangan sampai niat baik itu justru membuat masyarakat kehilangan penghidupan,” ujarnya.
Hartono menambahkan, pedagang siap diajak bermusyawarah, bahkan bersedia mundur dari badan jalan jika disiapkan lokasi alternatif atau pengaturan yang lebih manusiawi.
Baca Juga : Pemkot Bareng FKIJK Sulselbar Berikan Bantuan Sosial ke Keluarga Korban Kerusuhan DPRD Makassar
DPRD berkomitmen segera mengundang pemerintah kecamatan, PD Pasar, dan perwakilan pedagang untuk mencari solusi yang adil dan transparan.