Selasa, 22 Juli 2025 15:04

Donald Trump Ancaman Kembali Serang Iran Jika Perlu

Potret Tiga Situs Nuklir Iran Pasca-Serangan Amerika Serikat. (foto: AFP)
Potret Tiga Situs Nuklir Iran Pasca-Serangan Amerika Serikat. (foto: AFP)

ABATANEWS.COM – Presiden AS Donald Trump mengancam bakal kembali menyerang Iran. Pernyataan Trump itu setelah menanggapi Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi yang mengaku bahwa fasilitas nuklir Iran telah “rusak parah”.

“Kami akan melakukannya lagi, jika perlu!,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya dikutip Selasa (22/7/2025).

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi sebelumnya mengatakan tentang Situs Nuklir Iran mengalami kerusakannya sangat parah. Bahkan, semuanya hancur setelah diserang AS pada bulan Juni lalu.

Baca Juga : Donald Trump Resmi Ganti Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

Dia lalu mengulangi sindirannya terhadap CNN yang disebut memberikan informasi palsu karena memberitakan fasilitas nuklir Iran tidak hancur sepenuhnya. Padahal pemberitaan CNN didasarkan atas keterangan sumber intelijen AS.

“Situs berita palsu, harus segera memecat “reporter” palsu mereka dan meminta maaf kepada saya dan para pilot hebat yang telah melenyapkan fasilitas nuklir Iran,” tulis Trump.

CNN mengutip penilaian awal intelijen AS yang menunjukkan bahwa serangan AS hanya menghambat program nuklir Iran selama beberapa bulan. Bukannya menghancurkannya.

Baca Juga : Pasca Pertemuan di Alaska, Senator AS Sebut Donald Trump Dipermalukan Putin

Pernyataan Araghchi disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Bret Baier dari Fox News. “Fasilitas kami telah rusak – rusak parah…yang tingkat kerusakannya sekarang sedang dievaluasi oleh organisasi energi atom kami,” imbuhnya.

Menteri luar negeri juga mengisyaratkan bahwa Iran tidak berniat meninggalkan program pengayaan uraniumnya.

“Kita tidak bisa meninggalkan pengayaan hanya karena itu adalah pencapaian para ilmuwan kita sendiri. Dan sekarang, lebih dari itu, ini adalah masalah kebanggaan nasional,” ujarnya kepada Fox.

Baca Juga : Amerika Serikat Berencana Ambil Alih Operasi Bantuan di Gaza

Pernyataan itu muncul saat putaran baru perundingan nuklir antara Iran dan tiga negara Eropa yang dikenal sebagai E3—Inggris, Prancis, dan Jerman—dijadwalkan berlangsung di Istanbul, Turki pada hari Jumat.

Perundingan antara Teheran dan AS berlangsung melalui mediator Oman hingga serangan mendadak Israel terhadap Iran pada 13 Juni, yang memicu perang 12 hari. Serangan itu terjadi hanya dua hari sebelum putaran keenam perundingan nuklir yang direncanakan di ibu kota Oman, Muscat.

AS bergabung dalam perang Israel dengan Iran pada tanggal 22 Juni, menyerang tiga lokasi nuklir Iran.

Penulis : Wahyuddin
Komentar