Senin, 23 Mei 2022 08:16

Dinyatakan Sehat PMK, Kerbau Asal NTT Masuk Jeneponto

Karantina Pertanian Makassar melalui wilayah kerja Jeneponto menerima 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menggunakan KLM Mega Karya dan akan dikirim ke Tana Toraja, Sulsel. (foto:Azwar Avatanews/)
Karantina Pertanian Makassar melalui wilayah kerja Jeneponto menerima 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menggunakan KLM Mega Karya dan akan dikirim ke Tana Toraja, Sulsel. (foto:Azwar Avatanews/)

ABATANEWS, JENEPONTO – Karantina Pertanian Makassar melalui wilayah kerja Jeneponto menerima pemasukan 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menggunakan KLM Mega Karya.

Rencananya puluhan kerbau ini akan dipasok ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan, khususnya Tana Toraja.

Sebelum menerbitkan sertifikat pelepasan (KH-14) petugas karantina pertanian makassar melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen serta melakukan pemeriksaan klinis.

Baca Juga : Transformasi Pertanian Lewat Hilirasasi, Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Dari hasil pemeriksaan puluhan kerbau dinyatakan sehat dan tidak terdapat gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan bahwa Karantina Pertanian Makassar saat ini terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait guna mencegah masuknya PMK di Sulsel.

““Alhamdulilah, sampai hari ini kami belum menemukan adanya PMK di Sulsel, tidak adanya PMK justru membuat kami terus memperketat pemeriksaan agar PMK tetap Nihil di Sulsel,” ujar Lutfie, Senin (23/5/2022).

Baca Juga : Pertama Dalam Sejarah, Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 4 Juta Ton

Diketahui, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo serta Surat Edaran Kepala Badan Karantina, pemeriksaan terhadap pemasukan hewan ternak terus diperketat menyusul maraknya wabah PMK.

Hingga saat ini lanjut Lutfie, penutupan akses dilakukan hanya pada daerah terdampak PMK.

Sementara yang tidak terdampak masih diterbitkan sertifikatnya namun harus dipastikan bahwa hewan tersebut betul-betul sehat.

Baca Juga : Pemerintag Suntik Anggaran Rp 5 Triliun Untuk Pembelian 1 Juta Ton Jagung Petani

“Masyarakat tidak perlu panik karena kami telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi guna meminimalisasir resiko penyebaran,” tutup Lutfie.

Penulis : Azwar
Komentar