Deretan Rumah Anggota DPR RI dan Menteri yang Berhasil Dijarah Warga

ABATANEWS, JAKARTA – Gelombang protes yang berujung pada aksi penjarahan melanda sejumlah rumah pejabat dan publik figur di Jakarta sejak Jumat hingga Minggu (29-31 Agustus 2025).
Aksi ini dipicu oleh kematian tragis Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tertabrak kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi di depan Gedung DPR pada 28 Agustus 2025, serta pernyataan kontroversial sejumlah pejabat yang memicu kemarahan publik. Berikut rangkuman laporan penjarahan yang berlangsung selama Jumat hingga Minggu dinihari (29-31/8/2025).
1. Rumah Ahmad Sahroni
– Lokasi: Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara
– Waktu: Sabtu, 30 Agustus 2025, sore hari
– Detail: Rumah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, diserang massa setelah pernyataannya terkait usulan pembubaran DPR memicu kemarahan. Massa melempari rumah dengan batu, merobohkan pagar, dan menjarah barang berharga seperti televisi, koper, jam tangan mewah Richard Mille senilai Rp11,7 miliar, tas Louis Vuitton, hingga patung Iron Man koleksi pribadi. Sebuah mobil listrik juga hancur. Warga setempat berupaya menutup portal gang, namun massa tetap berhasil masuk.
2. Rumah Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio)
– Lokasi: Kuningan, Jakarta Selatan
– Waktu: Sabtu, 30 Agustus 2025, malam hari
– Detail: Rumah anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini dijarah beberapa jam setelah insiden di rumah Ahmad Sahroni. Massa mengambil barang-barang dari rumah, meskipun detail spesifik belum diungkap secara lengkap. TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan situasi pasca-kejadian, memastikan kondisi kembali kondusif.
3. Rumah Surya Utama (Uya Kuya)
– Lokasi: Duren Sawit, Jakarta Timur
– Waktu: Minggu, 31 Agustus 2025, malam hari
– Detail: Rumah anggota DPR RI dan artis Uya Kuya diserang massa yang membobol pagar dan merusak rumah. Barang elektronik, kursi, alat kebersihan, hingga kucing peliharaan dibawa massa. Polisi dengan motor trail tiba di lokasi, menyebabkan massa kocar-kacir. Uya Kuya menyatakan ikhlas atas kehilangan barang, namun sedih karena kucing peliharaannya turut dibawa.
4. Rumah Diduga Milik Sri Mulyani
– Lokasi: Jalan Mandar, Bintaro, Jakarta Selatan
– Waktu: Minggu, 31 Agustus 2025, dini hari (pukul 01:41 WIB)
– Detail: Rumah yang diduga milik Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa. Video yang beredar di media sosial menunjukkan massa mendobrak masuk dan mengambil televisi, perhiasan, panci, hingga ring basket. Status kepemilikan rumah ini masih memerlukan konfirmasi resmi karena laporan hanya menyebut “diduga milik” Sri Mulyani.
5. Rumah Nafa Indria Urbach
– Lokasi: Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan
– Waktu: Minggu, 31 Agustus 2025, dini hari (pukul 04:30 WIB)
– Detail: Rumah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem ini diserang sekitar 20 orang yang mendobrak masuk, mengatasi perlawanan sekuriti yang kalah jumlah. Barang elektronik dan perabot dari rumah berlantai tiga ini dijarah, meninggalkan rumah dalam kondisi porak-poranda. Seorang warga, Syarif, menyaksikan massa membawa barang jarahan sekitar pukul 04:45 WIB. Aksi ini diduga dipicu oleh pernyataan kontroversial Nafa yang mendukung tunjangan rumah DPR sebesar Rp50 juta per bulan, yang dianggap tidak peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Nafa telah meminta maaf melalui video di Instagram (@nafaurbach) pada Sabtu malam (30/8/2025), namun tidak meredam amarah massa.
Konteks Kerusuhan
Aksi penjarahan ini merupakan puncak ketegangan sosial yang dipicu oleh kematian Affan Kurniawan dan ketidakpuasan publik terhadap pernyataan pejabat DPR serta kondisi ekonomi. Demonstrasi meluas ke Bandung, Yogyakarta, dan Makassar, dengan laporan pembakaran gedung DPRD Makassar.
Beberapa akun media sosial, termasuk di TikTok, mengklaim adanya “grup misterius” yang mengarahkan penjarahan, namun klaim ini belum terverifikasi. Video dan foto penjarahan, viral di media sosial.
Aparat kepolisian dan TNI telah memperketat pengamanan di sejumlah titik rawan di Jakarta dan sekitarnya. Kompleks perumahan Nafa Urbach kini dijaga ketat, dengan gerbang yang rusak akibat aksi massa. Belum ada pernyataan resmi dari korban penjarahan atau pihak berwenang terkait detail kerugian.