Bobby Nasution Larang Plat Aceh Masuk Sumut, Mualem Beri Tanggapan

Bobby Nasution Larang Plat Aceh Masuk Sumut, Mualem Beri Tanggapan

ABATANEWS.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution melarang kendaraan plat Aceh dengan kode BL melintas ke jalur Sumut. Larangan ini dilakukan agar para sopir truk beralih ke plat BK yang merupakan kode Sumut.

Perpindahan pelat itu agar pajak kendaraan yang beroperasi di sana bisa masuk ke Sumut. Dalam video yang bebredar di sosial media, Bobby juga tampak menyarankan ke sopir truk agar perpindahan pelat itu bisa diurus secepatnya.

Bobby Nasution mengatakan, seluruh perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di provinsi tersebut menggunakan kendaraan operasional berpelat BK atau BB. Imbauan ini disampaikan seusai rapat paripurna Persetujuan P-APBD Sumut Tahun 2025 di DPRD Sumut.

Kebijakan ini merupakan langkah strategi untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak kendaraan bermotor. Bobby menegaskan pajak kendaraan yang seharusnya masuk ke kas daerah Sumatera Utara dapat dialokasikan kembali untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik.

“Perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Sumatra Utara, beroperasi di Sumatra Utara, tetapi menggunakan kendaraan operasionalnya di luar plat BK ini tolong disosialisasikan untuk mengganti pelatnya menjadi plat BK karena pajak kendaraannya tidak masuk,” ungkap Bobby di Medan, Selasa (30/9/2025).

Menurut Bobby, upaya optimalisasi PAD dari sektor pajak kendaraan semakin mendesak untuk dilaksanakan. Langkah ini diikuti dengan efisiensi dana transfer yang berasal dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menanggapi kebijakan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang merazia kendaraan berpelat BL dan meminta menggantinya ke pelataran BK. Mualem memilih untuk bersantai dengan tenang dalam menyikapi langkah-langkah yang diukurnya hanya sebagai kicauan semata.

“Tapi biarlah kita diam saja, kita sabar saja. Biarkan orang lain berkicau. Tapi kita mau-wanti juga, kalau dijual kita beli, kalau sudah gatal kita garuk,” kata Mualem.

Mualem meminta semua pihak untuk tidak terlalu memusingkan kejadian ini. “Tapi tidak apalah, kita tenang saja tidak usah pikir apapun, kira saja itu angin berlalu kicauan burung. Yang merugikan dia sendiri. Kita tunggu setelah siap fery kita nanti,” jelas Mualem.

Berita Terkait
Baca Juga