BMKG Prediksi Lebaran Tahun 2025 Serentak pada Tanggal 31 Maret

BMKG Prediksi Lebaran Tahun 2025 Serentak pada Tanggal 31 Maret

ABATANEWS, JAKARTA – Idulfitri 2025 berpotensi menjadi momen langka di Indonesia, di mana perayaan 1 Syawal berlangsung serentak antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Fenomena ini terjadi karena kondisi hilal saat matahari terbenam pada 30 Maret 2025 telah memenuhi kriteria yang digunakan oleh masing-masing pihak.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal tersebut sudah sesuai dengan syarat yang digunakan dalam metode hisab maupun rukyat. “Berdasarkan hasil prediksi, kemungkinan besar tidak akan ada perbedaan dalam penetapan Idulfitri tahun ini,” demikian pernyataan BMKG.

Perbedaan dalam penentuan awal bulan hijriah selama ini dipengaruhi oleh perbedaan metode yang digunakan. Pemerintah dan NU mengikuti kriteria MABIMS (kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan metode wujudul hilal, yang menetapkan bulan baru jika hilal sudah berada di atas ufuk, meski kurang dari 3 derajat.

Berdasarkan perhitungan BMKG, pada 29 Maret 2025, ketinggian hilal di Indonesia masih di bawah ambang batas MABIMS, berkisar antara -3,29 derajat di Merauke hingga -1,07 derajat di Sabang. Namun, pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal sudah mencapai 7,96 derajat di Merauke hingga 11,48 derajat di Sabang, dengan elongasi antara 13,02 derajat hingga 14,83 derajat.

Dengan kondisi ini, Idulfitri 2025 diperkirakan akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang berarti semua pihak kemungkinan besar akan merayakannya secara bersamaan.

Baca Juga