Begini Cara Kerja Penjahat Pegawai BNI Pinrang Curi Uang Nasabah Rp290 Juta

Begini Cara Kerja Penjahat Pegawai BNI Pinrang Curi Uang Nasabah Rp290 Juta

ABATANEWS, PINRANG — Modus licik seorang oknum pegawai BNI di Kabupaten Pinrang terbongkar setelah sejumlah nasabah, mayoritas pensiunan, menyadari dana kredit mereka tidak diterima utuh. Pelaku, berinisial MG (36), diduga menggelapkan uang nasabah hingga ratusan juta rupiah dengan cara memanipulasi proses pencairan kredit.

Salah satu korban, MU, menceritakan bahwa ayahnya mengajukan kredit pensiun sebesar Rp100 juta pada 2024 lalu. Namun, setelah beberapa waktu, keluarga curiga karena tidak pernah menerima buku tabungan. Setiap kali ditanya, MG selalu berdalih dengan berbagai alasan.

Kecurigaan terjawab ketika keluarga MU memeriksa langsung ke bank dan mendapati fakta mengejutkan: ternyata kredit yang dicairkan bukan Rp100 juta, melainkan Rp390 juta. Dari jumlah itu, hanya Rp100 juta yang diterima keluarga. Sisanya, sebesar Rp290 juta, raib tanpa sepengetahuan mereka.

“Jadi selama ini kami hanya diberi Rp100 juta. Padahal yang cair Rp390 juta. Uang Rp290 juta itu ditarik oleh MG, tanpa seizin kami,” ujar MU.

Modus MG diduga berjalan dengan pola serupa: ia memproses pengajuan kredit seperti biasa, namun tidak menyerahkan dokumen penting seperti buku tabungan kepada pemilik dana. Dengan dokumen itu masih di tangannya, MG bebas melakukan penarikan tanpa diketahui korban.

Kisah serupa dialami DS. Orang tuanya mengajukan kredit Rp130 juta pada Desember 2024. Namun, uang tersebut tak pernah sampai. Setelah ditelusuri, rupanya dana itu telah cair dan ditarik — tapi bukan oleh pemohon.

“Ada bukti pencairan tunai, tapi kami sama sekali tidak pernah terima uang itu,” kata DS.

Sejauh ini, sudah ada tiga laporan polisi yang masuk ke Polres Pinrang terkait dugaan penggelapan dana oleh MG. Para korban meyakini jumlah kerugian lebih besar, karena beberapa nasabah lain juga mengaku mengalami kejadian serupa, dengan nilai kredit yang dimanipulasi dan dana yang tidak pernah mereka nikmati.

“Ini bukan cuma soal uang. Ini soal kepercayaan. Orang tua kami berharap hidup tenang di masa pensiun, tapi justru ditipu oleh orang dalam bank sendiri,” kata MU.

Sementara itu, MG telah diperiksa dan membantah tuduhan. Ia mengklaim seluruh prosedur dijalankan sesuai aturan. Namun, fakta-fakta dari para korban menunjukkan adanya kejanggalan serius dalam proses pencairan dana.

Polisi masih mendalami kasus ini dan membuka peluang adanya korban tambahan.

Baca Juga