Balita di Cianjur Dipukul Tenaga Medis Saat Dikhitan, Pihak Klinik Angkat Bicara

ABATANEWS, JAKARTA – Media sosial dihebohkan dengan aksi kekerasan terhadap seorang balita saat proses khitan. Kejadian tersebut terjadi di sebuah klinik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Video detik-detik seorang petugas medis memukul balita viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X @Heraloebss. Dalam video tersebut, tampak sebuah layar televisi yang menampilkan rekaman CCTV proses khitan.
Terlihat seorang balita sedang berbaring di ranjang dan seorang petugas medis sedang melakukan proses khitan. Saat proses khitan berlangsung, sang balita tiba-tiba menggerakkan tangannya sampai mengenai tangan petugas medis.
Alih-alih menahan diri, petugas medis malah membalas dengan memukul kepala bocah tersebut. Sang anak yang tampak kesakitan langsung memegangi kepalanya.
Di penghujung video, terlihat lembaran kertas yang memperlihatkan lokasi klinik khitan tersebut. Klinik tersebut bernama Rumah Khitanan Dani Radiana di Kampung Sindangsari No. 5 RT 04 RW 08, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat.
Pemilik Klinik Buka Suara
Dani Radiana selaku pemilik sekaligus petugas medis di klinik tersebut mengaku bahwa pria yang memukul balita di video yang viral tersebut adalah dirinya. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (8/5/2025).
Dani mengklaim tindakan kekerasan tersebut dilakukannya secara spontan alias tidak sengaja karena balita tersebut terus berontak saat proses khitan berlangsung.
“Jadi dari awal mau disunat, anak ini memang sering berontak. Khilafnya saya, spontanitas saya lakuin dan bukan berarti atas dasar kesengajaan tapi murni itu kekhilafan saya dan di bawah alam sadar saya. Jadi reflek ketika anaknya berontak, saya reflek melakukan tindakan seperti itu (pemukulan),” ujar Dani Radiana dalam keterangannya.
Dani mengaku sudah mendatangi pihak keluarga korban untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara langsung. Dia juga mengklaim sudah berdamai dengan pihak keluarga korban.
Meski disebut sudah berdamai, tindakan pemilik klinik yang memukul balita saat dikhitan masih menuai banyak kecaman dari netizen.
“Enteng banget itu tangan main keplak-keplak anak orang. Kalau gak bisa sabar jangan jadi tukang sunat anak kecil, sunat biawak aja biar sekalian dicaplok tanganmu itu. Namanya anak-anak disunat aja udah takut ditambah trauma dipukul pula,” tulis akun @its***.
“Orang kalau refleknya mukul, berarti udah kebiasaan. Kebiasaan bisa jadi reflek karena alam bawah sadarnya sudah terbiasa dengan hal itu. Sama kaya sebelum makan = cuci tangan, karena alam bawah sadarnya sudah terbiasa menerapkan rules seperti itu,” tulis akun @nan***.
“Di google maps dah di hapus tempatnya udah ga ada lagi,” tulis akun @ara***.
“Jangan mau lagi sunat di situ dan harusnya jangan mau damai,” tulis akun @ama***.
“Adukan dia ke komisi etik profesi, laporkan dia ke polisi biar diselesaikan juga secara hukum. Cabut ijin prakteknya. Kalau tidak punya ijin praktek tambahkan hukumanya. Tenaga medis tidak diajarkan untuk memperlakukan anak-anak seperti itu,” tulis akun @nov***.