Ayam Goreng Widuran Solo Baru Akui Non-Halal, Berujung Minta Maaf

Ayam Goreng Widuran Solo Baru Akui Non-Halal, Berujung Minta Maaf

ABATANEWS, JAKARTA – Restoran Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena kelezatan rasa ayam gorengnya tetapi warung makan legendaris yang berdiri tahun 1973 ini disebut menggunakan bahan non-halal.

Isu ini baru terungkap setelah 52 tahun restoran tersebut berdiri. Isu ini viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X @txtdrkuliner hingga dilihat lebih dari 2 juta views.

“Ayam Gorengan Widuran Solo klarifikasi bahwa rumah makannya NON HALAL setelah bertahun-tahun mencantumkan logo HALAL di bannernya,” tulis akun tersebut dalam keterangan unggahanya.

Pelanggan yang pernah makan ayam goreng tersebut terutama pelanggan Muslim kecewa dan merasa dibohongi karena tidak ada keterangan non halal untuk makanan yang disajikan. Tak sedikit pelanggan Muslim baru mengetahui bahwa kremesan di Ayam Goreng Widuran Solo digoreng dengan menggunakan minyak babi.

Tanggapan Manajemen Ayam Goreng Widuran
Menanggapi kontroversi ini, pihak manajemen Ayam Goreng Widuran Solo buka suara. Pihaknya memberikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada publik terutama kepada para pelanggan yang merasa dirugikan.

“Pemberitahuan. Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini,” tulis pihak manajemen dikutip dari Instagram @ayamgorengwiduransolo.

Menurut manajamen Ayam Goreng Widuran Solo, pihaknya memahami bahwa hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Mereka menyatakan sudah mencantumkan keterangan non-halal di seluruh outlet mereka.

“Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL di seluruh outlet dan media sosial resmi kami,” lanjut pihak manajemen.

Di penghujung unggahannya, pihak manajamen Ayam Goreng Widuran Solo berharap masyarakat bisa memberikan ruang bagi mereka untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik.

Seolah tahu bahwa pengumuman tersebut akan menuai kritik pedas dari netizen, pihak manajemen Ayam Goreng Widuran Solo menutup kolom komentar unggahan permintaan maafnya tersebut.

Namun, reaksi negatif dari netizen terus bermunculan di media sosial X yang terkejut setelah mengetahui fakta tersebut.

“Ini bukan kegaduhan.. tapi kecurangan dan tidak jujur. Kalau memang non Halal ya bilang non halal, pakai minyak babi tapi ngaku halal. Kalau memang target market bukan orang muslim ya jangan bohong,” tulis akun @pe_***.

“Kayak begini harusnya bisa dituntut ganti rugi karena jelas melanggar perlindungan konsumen,” tulis akun @bin***.

“Kasus ini bikin kita yg muslim harus lebih hati-hati sekalipun dateng ke tempat jualan ayam goreng,” tulis akun @sek***.

“Liat reviewnya banyak yang pake kerudung makan disitu dan ngga tau kalo ternyata non halal. Nggak diinfo pun sama yang jual. Plot twist banget,” tulis akun @dia***.

“Kesalahan utama mereka yakni mereka bohong selama ini, alamat bakal tutup atau rebrand, paling buruk pihak management bisa dituntut. Sebenarnya Solo ini gua rasa gak anti loh ama kuliner non halal pasti laku-laku aja, kayaknya ini rumah makan simply rakus pengen ambil semua pasar,” tulis akun @suk***.

“Ini ga bisa dibiarin hanya dengan permintaan maaf loh, jatuhnya penipuan yg konsisten dan terencana. Antara restorannya tutup sementara selama waktu tertentu, dan manajemennya wajib masuk kurungan dan/atau bayar denda. Kalau ini dibiarkan, wah konsumen sama sekali ga terlindungi,” tulis akun @baw***.

“Ini nggak bisa cuma selesai dengan permohonan maaf sih, ini penipuan konsumen, urusannya juga masuk ranah agama pula. Memang banyak kuliner non halal Solo yg makan Muslim kayak rica rw/anjing tapi itu memang terang-terangan tertulis, kalau kasus ini kan tertulis ‘HALAL’,” tulis akun @all***.

Berita Terkait
Baca Juga