8 Fakta Unik dan Menarik Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub 2025 Usai Kalahkan PSG 3-0

ABATANEWS, NEW JERSEY — Chelsea berhasil mencatatkan sejarah gemilang dengan menjadi juara Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0 di final.
Pertandingan yang berlangsung di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, pada Senin (14/7/2025) dini hari WIB, menampilkan dominasi The Blues yang luar biasa. Berikut adalah beberapa fakta unik dan menarik dari kemenangan bersejarah ini, dirangkum dari berbagai sumber resmi:
1. Sejarah Baru untuk Chelsea dan Inggris
Chelsea menjadi tim Inggris pertama yang memenangkan Piala Dunia Antarklub sebanyak dua kali, yakni pada 2021 dan 2025.
Kemenangan ini juga menandai mereka sebagai tim pertama yang menjuarai turnamen dengan format baru 32 tim, yang diperkenalkan pada 2025. Gelar ini melengkapi koleksi trofi internasional Chelsea, setelah sebelumnya memenangkan Liga Champions (2021), Liga Europa (2019), dan UEFA Conference League (2025).
2. Cole Palmer: Bintang Lapangan dan Pemain Terbaik
Gelandang serang Chelsea, Cole Palmer, menjadi bintang di laga final dengan mencetak dua gol (menit ke-22 dan 30) serta memberikan assist untuk gol Joao Pedro (menit ke-43). Performa gemilangnya membuatnya meraih penghargaan Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen.
Palmer juga menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak dua gol di final Piala Dunia Antarklub FIFA, menyusul Wayne Rooney (2008) dan Phil Foden (2023) sebagai pencetak gol Inggris di laga puncak.
3. Dominasi Babak Pertama dan Blunder PSG
Ketiga gol Chelsea tercipta di babak pertama, menunjukkan dominasi taktik pasukan Enzo Maresca.
Gol pertama Palmer berawal dari blunder bek PSG, Nuno Mendes, yang gagal menyapu bola, memungkinkan Malo Gusto mengoper ke Palmer untuk mencetak gol. Chelsea terus mengeksploitasi sisi kanan pertahanan PSG, yang menjadi kelemahan Les Parisiens sepanjang laga.
4. PSG Tumbang dengan 10 Pemain
PSG harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain setelah Joao Neves menerima kartu merah pada menit ke-85 karena menjambak rambut Marc Cucurella.
Insiden ini menjadi sorotan dan memicu keributan kecil di lapangan, bahkan melibatkan pelatih PSG, Luis Enrique, dengan Joao Pedro. Kekalahan 0-3 ini menjadi yang terbesar bagi PSG sejak tumbang 1-4 dari Newcastle di Liga Champions pada Oktober 2023.
5. Enzo Maresca: Pelatih Italia Kedua yang Berjaya Enzo
Maresca menjadi pelatih Italia kedua yang memenangkan Piala Dunia Antarklub setelah Carlo Ancelotti (tiga kali juara).
Ini adalah trofi pertama Maresca di turnamen ini, menegaskan keberhasilan pendekatan taktisnya yang disebut sebagai “permainan catur” melawan PSG. Kemenangan ini juga menandai kebangkitan Chelsea di bawah asuhannya, setelah meraih UEFA Conference League di musim yang sama.
6. Kedalaman Skuad Chelsea yang Mematikan
Chelsea menunjukkan fleksibilitas dan kedalaman skuad yang luar biasa. Sepanjang turnamen, mereka mencetak 14 gol melalui 11 pemain berbeda, menunjukkan bahwa ancaman bisa datang dari berbagai lini.
Joao Pedro, yang mencetak brace di semifinal melawan Fluminense dan gol di final, menjadi simbol efektivitas lini serang The Blues. Sementara itu, kiper Robert Sanchez juga dianugerahi penghargaan kiper terbaik turnamen.
7. Hadiah Fantastis
Sebagai juara, Chelsea berpotensi membawa pulang hadiah sebesar USD 123 juta (sekitar 1,995 triliun rupiah), ditambah uang partisipasi dari FIFA. Meski tidak mencapai hadiah maksimal USD 125 juta karena kekalahan dari Flamengo di fase grup, jumlah ini tetap fantastis dan mencerminkan prestise turnamen.
8. Pukulan bagi Ambisi Quadruple PSG
PSG, yang datang dengan status juara Liga Champions, Ligue 1, Piala Prancis, dan Piala Super Prancis, gagal mewujudkan mimpinya meraih lima trofi dalam satu musim. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi PSG di final Piala Dunia Antarklub, memperpanjang penantian mereka untuk gelar dunia.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi kejutan, tetapi juga bukti bahwa Chelsea, meski dianggap underdog, mampu mengatasi tim sekelas PSG dengan strategi, mentalitas juara, dan performa kolektif yang luar biasa.
The Blues kini berdiri sebagai raja dunia, membawa pulang trofi Piala Dunia Antarklub kedua mereka dan badge juara bertahan hingga edisi berikutnya pada 2029.