ABATANEWS, PAPUA – Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Sat Reskrim Polres Yahukimo menangkap 8 terduga Pelaku kasus penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan yang terjadi di Distrik Anggruk pada pertengahan Bulan Maret lalu.
Kejadian itu dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Dalam penyerangan itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, serta fasilitas pendidikan terbakar, pada Jumat (21/3/2025).
Baca Juga : Operasi Damai Cartenz Evakuasi Dua Penanbang Emas Korban Pembunuhan di Yahukimo
Hingga Jumat, (11/7 2025), sebanyak delapan terduga pelaku telah berhasil diamankan dalam serangkaian operasi penegakan hukum di wilayah Kabupaten Yahukimo dan sekitarnya.
Kedelapan pelaku yang diamankan diketahui merupakan bagian dari kelompok KKB yang dikenal sebagai Batalyon Eden Sawi Yali, di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan, yang berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.
Dari delapan yang sudah diamankan, tiga yang sudah terbukti sebagai tersangka. Mereka adalah atas nama Aris Pahabol, DH, dan NS, serta kelima sisanya masih dalam proses pendalaman.
Baca Juga : Satgas Ops Damai Cartenz Evakuasi Jenazah Korban Penembakan di Puncak Jaya
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menyatakan bahwa penanganan kasus ini akan terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh pelaku dan jaringannya.
“Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak bisa ditoleransi karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” tegas Brigjen Pol Faizal.
Senada dengan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Yusuf Sutejo menyampaikan bahwa pengungkapan ini menjadi bukti kerja keras aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.
Baca Juga : Terlibat Pembunuhan 2 Polisi, Anggota KKB Pimpinan Daniel Kogoya Ditangkap
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi masyarakat dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian,” ujar Kombes Pol. Yusuf.
Hingga saat ini, tim investigasi gabungan masih melakukan pendalaman terhadap kelima pelaku yang sudah diamankan serta terus memburu sisa anggota kelompok bersenjata yang diduga kuat terlibat dalam aksi biadab tersebut.