ABATANEWS, MAKASSAR – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Hanura Sulawesi Selatan yang akan digelar pada 31 Juli 2025 di Hotel Claro Makassar, enam nama dinyatakan lolos seleksi administrasi dan akan diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura untuk memperoleh rekomendasi sebagai calon Ketua DPD Hanura Sulsel.
Hal ini disampaikan oleh Komite Pengarah Musda, Safaruddin Ahmad, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel. Ia menjelaskan bahwa dari delapan orang yang mengambil formulir pendaftaran, hanya enam yang mengembalikannya.
“Yang mendaftar ada delapan orang, tapi hanya enam yang mengembalikan formulir kepada steering committee hingga sore hari ini,” ujar Safaruddin saat diwawancarai, Senin (21/7/2025).
Baca Juga : Hanura Gelar Bimtek Nasional di Makassar, Dorong DPRD Perkuat Peran Daerah di Tengah Efisiensi Anggaran
Berikut enam nama yang telah mengembalikan formulir dan dinyatakan memenuhi syarat administratif:
- Mayor Jenderal TNI (Purn) H. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki
- Muhammad Hasan Basri Ambarala
- H. Ahmad Dg Tonang
- Dr. Andi Mappatunru
- Dr. Jack Sardes
- Dr. H. Abdul Nanda
Dari enam nama tersebut, tiga berasal dari luar struktur Partai Hanura (eksternal), yakni Andi Muhammad Bau Sawa, Ahmad Dg Tonang, dan Abdul Nanda. Sementara tiga lainnya adalah kader internal Hanura.
Adapun dua pendaftar yang tidak mengembalikan formulir yakni Dedi Jusman (Wakil Bendahara DPD Hanura Sulsel) dan Andi Syahrial Makkurade (Ketua DPC).
Penentuan Final di Tangan DPP
Baca Juga : Hanura Sulsel Fokus Konsolidasi, Panglima Ta Diberi Mandat Penuhi Target Politik Besar
Meski telah lolos administrasi, keenam nama ini masih menunggu keputusan akhir dari DPP Partai Hanura. Sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) di Bali, hanya nama-nama yang memperoleh rekomendasi dari DPP yang dapat melanjutkan ke tahap pemilihan.
“Kalau semuanya direkomendasikan, maka enam calon ini akan bertarung di Musda. Kalau hanya tiga, ya tiga itu. Bahkan jika hanya satu, maka hanya satu nama itulah yang akan dipilih. Semua bergantung pada rekomendasi DPP,” jelas Safaruddin.
Ia menegaskan, tidak ada lagi syarat dukungan 30 persen DPC sebagaimana di masa lalu. Kini, seluruh proses seleksi berada di bawah kewenangan DPP. Nama-nama yang lolos akan dibawa ke Jakarta oleh steering committee pada 22–23 Juli.
Mekanisme Pemilihan dan Hak Suara
Baca Juga : Andi Muhammad Calon Tunggal Ketua Hanura Sulsel? Ketum OSO: Nggak Usah Banyak-banyak
Jika ada lebih dari satu calon yang mendapat rekomendasi, maka pemilihan akan digelar secara voting oleh pemilik suara yang terdiri dari:
- 24 Ketua DPC
- 1 suara DPD
- 1 suara Dewan Penasehat
- 1 suara DPP
Total sebanyak 27 suara yang diperebutkan.
“Kalau hanya ada satu calon, tentu akan dipilih secara aklamasi. Tapi kalau lebih dari satu, maka akan dilakukan pemilihan biasa. Siapa yang memperoleh suara terbanyak, dialah ketua formatur,” ujar Safaruddin.
Baca Juga : Hanura Sulsel Siap Support Program Pemkot Makassar
Safaruddin juga menekankan bahwa keenam nama yang akan dikirim ke DPP diperbolehkan membangun komunikasi politik secara langsung dengan DPP, termasuk Ketua Umum.
“Silakan mereka membangun komunikasi. Tidak ada larangan dari panitia. Jika bisa mendapat restu dari Ketua Umum, lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Sulsel saat ini, Amsal Sampetoding, dipastikan tidak mencalonkan diri kembali. Ia menyatakan bahwa masa pengabdiannya selama satu periode telah cukup dan memberikan ruang bagi regenerasi dalam tubuh partai.
Baca Juga : Musda Hanura Sulsel Ditunda karena DPP Mau Wawancara Calon Ketua
“Tradisi di Hanura memang tidak ada Ketua DPD dua periode. Ini menjadi bagian dari proses kaderisasi,” pungkas Safaruddin.
Musyawarah Daerah Partai Hanura Sulsel tetap akan digelar pada 31 Juli 2025 di Hotel Claro Makassar. Rekomendasi dari DPP diharapkan sudah turun sebelum hari H pelaksanaan Musda.
